Sasaran pertama kita adalah di Benteng Vredeburg. Kebetulan malam itu pas lagi terjadi Gerhana Bulan, wah mantep banget langit juga cerah, jadi bener2 kelihatan. Tapi gerhana bulan sepertinya berdampak buruk buat Panjik, perubahan wujud terjadi pada Panjik. Wajahnya berbulu, tangan dan badannya pun juga penuh bulu. Giginya pun bertaring semua dan dia berubah menjadi Manusia Bajing karena gerhana bulan, haha.. Oke, pada kunjungan ke Benteng kali ini, kita mendapati banyak stand2 yg mempromosikan berbagai barang2 unik, namun ada beberapa stand yg belum siap dagang alias masih dalam penataan. Antara lain stand kaos2, buku2 koleksi jaman dulu, lukisan2 unik, bahkan ada panggung pemilihan ketua RT yg diiringi lagu2 campursari.
Berikut adalah beberapa poto jepretan kita2 tentang situasi malam itu.
Inilah 3 orang yg sedang mencari sesuap nasi di FKY.
Gayanya cengar-cengir, padahal malu di poto ditengah jalan
Sedang mengamati koleksi buku2 jaman dulu. Eh pada liat gambar apaan sih hayoo??
Sang maestro sedang mengamati hasil dari anak didiknya.
Weh ada ukisan tim idolaku, Milan..
Oo.. si Nindi sedang mengamati apaan tuh ya??
Tebak penjahat. Mana yg paling mirip dengan muka penjahat??
Di jaman yg modern gini, masih banyak wajah2 kelaparan. Mari sisihkan uang untuk sesuap nasi orang ini.
Sesaat sebelum kita keluar dari Benteng, terjadi mati lampu disitu. Dan alhasil, gelap gulita lah acara FKY nya. Penyanyi yg lagi nyanyi campursari pun ga kedengeran lagi suaranya. Yoga bahkan hampir bertindak nekat mau menghancurkan stand2 mumpung ga kelihatan, tapi untung dia berhasil dijinakkan. Hus ngarang, emangnya Yoga cowok apaan.. Untung kita uda mau keluar dari situ pas mati lampu, jadi kita sekalian keluar dan beranjak menuju tempat kedua yaitu Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Eh ternyata mati lampu total daerah Benteng, so FKY malam itu pun ditutup lebih awal.
Inilah foto penampakanyg berhasil kami tangkap saat mati lampu.
Malam itu Malioboro sangat ramai sekali, apalagi malam itu pas malam minggu. Ada beberapa pertunjukan juga di sepanjang jalan, seperti Jatilan dan acara dari provinsi Riau di Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Ditemani dengan tahu kompong seharga seribuan kami berjalan dalam kegelapan menuju TBY. Sebenarnya aku dah kelaparan, apalagi pas lewat trotoar depan BI, bau pesing sekali jadi bikin pingsan. Wah baunya bener2 menyengat dan ga enak banget.
Akhirnya kami sampai juga di TBY, dan kali ini TBY juga lagi ada event Pasar Kangen Jogja. Mulai dari jajanan dan benda2 Jogja ada semua disitu. Menuju ke dalam, kita melihat beberapa motor antik yg dipamerkan, mulai dari Harley Davidson jaman batu sampai sepeda onthel dan motor gede jadul lainnya.
Yoga meneteskan airmata menemukan motornya yg hilang.
Tolong ya Njik, motorku dijagain bentar, aku mau beli sego kucing dulu..
Yoga meminta ampun setelah menodai Panjik, eh maksudnya menggodai Panjik..
Nindi menangis2 minta dipoto di depan spanduk TBY, yauda deh.. Kasii dahh..
Secangkir wedang ronde sebagai penutup jalan2 di TBY..
Final.. yaps akhirnya setelah kami selesai mengunjungi isi dari TBY, kami pun beranjak pulang dan makan. Karena aku udah mau pingsan karena kelaparan, kami pun mencicipi wedang ronde hangat untuk mengganjal perut yg kosong. Eh lha kok malah tambah lapar, yaudahlah kita makan nasi goreng aja. Eh lha kok pelayan nasi gorengnya bikin emosi, makanan udah habis tapi minuman ga dateng2. Hop hop, uda2 jangan emosi..
Oke inilah saja cerita tentang jalan2 ke FKY dan TBY kali ini yg bisa aku publish. Laen kali semoga kita bisa kesana lagi tentunya dengan persiapan yg lebih matang dan perut yg tidak kosong. Jangan sampai melewatkan acara tersebut, karena banyak hal menarik yg bisa di dapat disitu. Ayo mumpung masih lama, silahkan berkunjung kesana.
Dan akhirnya saya laporkan langsung dari lokasi FKY, sekian dari saya dan saya kembalikan ke studio..
